Panem, District and Capitol

Minggu, 31 Januari 2016

Why and how te Hunger Games Held?

Tidak ada komentar
Why the hunger games held?

Hunger Games diadakan untuk mengenang Masa Kegelapan (Dark Days), masa dimana distrik-distrik memberontak. Pemerintah berhasil mematahkan perlawanan ketigabelas distrik yang ada. Dua belas distrik ditundukkan dan satu distrik dimusnahkan.

Sebagai sangsi mereka kemudian memaksakan Perjanjian Pengkhianatan pada semua distrik. Isinya adalah perintah agar tunduk sepenuhnya pada pemerintah dan mengikuti Hunger Games setiap tahun. Tujuan sebenarnya dari acara ini adalah sebagai peringatan bagi setiap penduduk atas kekuasaan mutlak pemerintah dan betapa besarnya risiko yang akan mereka hadapi jika berani menentang.
The Tributes

 
 
Peserta (tributes) Hunger Games  adalah sepasang anak lelaki dan perempuan dari tiap distrik. Para peserta  dipilih secara acak dari lotere tahunan yang disebut Pemungutan (The Reaping). Jika terdapat sukarelawan yang berniat menjadi peserta, maka ia bisa menggantikan posisi anak yang namanya terpilih dari undian. 

Semua anak yang berusia 12-18 tahun wajib mendaftarkan nama mereka. Hal ini tidak berlaku untuk warga Capitol karena pada dasarnya Hunger Games adalah bentuk sangsi bagi warga distrik. Nama yang dimasukkan setiap tahun dihitung secara kumulatif.

Peserta yang berumur 12 tahun harus memasukkan namanya sekali, tahun berikutnya sebanyak dua kali, dan begitu seterusnya sampai umur 18 ketika satu nama dimasukkan sebanyak tujuh kali. Anak-anak yang berasal dari keluarga miskin lebih berisiko terpilih. Mereka biasanya memasukkan nama lebih banyak untuk tessera. Tessera adalah jatah gandum dan minyak untuk satu orang selama setahun yang bisa ditarik dengan syarat memasukkan satu nama ke dalam lotere. 

Karena itu tidak mengherankan jika seorang anak memasukkan namanya dalam pemungutan sampai puluhan kali demi menghidupi keluarganya.
How’s The Hunger Games Held?

Seluruh rangkaian acara Hunger Games diselenggarakan di Capitol, ibukota Panem. Para peserta dikirim ke Capitol bersama dua orang pendamping, salah satunya juara Hunger Games terdahulu dari distrik masing-masing dan yang seorang lagi berasal dari Capitol. Mereka juga dibantu tim persiapan yang ditunjuk langsung oleh gamemakers untuk mendandani peserta pada upacara pembukaan dan wawancara publik. Tujuannya adalah agar calon sponsor terkesan sehingga bersedia memberikan bantuan tertentu di arena nanti.

Selain itu masih ada sesi pribadi dimana masing-masing peserta menunjukkan keahlian mereka dan tim juri pertarungan memberikan nilai 1-12 untuk dijadikan tolak ukur potensi bagi sponsor dan pemasang taruhan. Sebelum diturunkan ke arena mereka juga dibekali dengan pelatihan fisik, teknik penggunaan senjata, dan berbagai pengetahuan yang berguna untuk bertahan hidup di alam terbuka.

Sebelum permainan dimulai, peserta dipasangi alat pelacak yang tertanam di dalam tubuh. Kemudian setiap orang ditempatkan di tabung peluncur yang akan mengirim mereka ke arena. Arena untuk Hunger Games selalu berbeda setiap tahunnya, tetapi setiap arena terdapat suatu terompet raksasa keemasan  yang disebut Cornucopia (dalam film digambarkan berwarna kehitaman). Cornucopia merupakan tempat dimulainya permainan dan seringkali menjadi tempat yang dipilih gamemakers sebagai area pembantaian terbuka.

 Begitu permainan dimulai, gamemakers telah menyediakan ransel-ransel berisi perbekalan untuk setiap orang di sekeliling Cornucopia. Ransel-ransel yang letaknya paling jauh berisi perbekalan seadanya sedangkan ransel-ransel yang terdekat dengan Cornucopia berisi makanan melimpah, peralatan, dan senjata paling mematikan. Pengaturan ini dimaksudkan untuk memancing para peserta agar saling bunuh untuk memperebutkan ransel-ransel itu.

Jika berhasil selamat dari pembantaian pertama di Cornucopia, para peserta masih harus menghadapi rintangan-rintangan yang sudah dipersiapkan gamemakers. Ketika seorang peserta bersembunyi terlalu lama, gamemakers akan memasang serangkaian jebakan agar ia keluar dari sarangnya dan saling bunuh dengan peserta lain. Kalaupun bisa menghindari serangan peserta lain, masih ada kemungkinan ia tewas karena berbagai faktor lain seperti kelaparan, keracunan, kedinginan, atau serangan hewan liar.

Source:https://thoughtsofstupidbookworm.wordpress.com/2012/11/15/review-the-hunger-games-trilogy-2/

Tidak ada komentar :

Posting Komentar